KANJENG ROMO KYAI RA BERADA DI ANTARA KOBARAN API



Sejak dulu, kisah-kisah tentang karomah para wali sudah masyhur terdengar. Sampai saat ini pun, kisah-kisah semacam itu juga masih tetap ada. Karena wali Allah akan selalu ada sepanjang masa, yang dipimpin oleh Sulthanul Auliya’ atau disebut juga Al Ghouts / Ghoutsu Hadzazzaman. Pengamal Wahidiyah telah banyak yang membuktikannya. Salah satunya sebagaimana kisah yang dialami Abdullah Betan berikut ini.

Kanjeng Romo Kyai RA Menyelamatkan Rumah Abdullah Betan dari Kebakaran


Abdullah Betan adalah seorang pengamal Wahidiyah dari Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. Pria asal Nusa Tenggara Timur ini mengenal Sholawat Wahidiyah sejak tahun 2010, menjelang Mujahadah Kubro Rajab dari Muhaimin, Ketua PW Kabupaten Kotabaru.

Sebuah peristiwa luar biasa Ia alami pada 8 maret 2014 lalu. Kala itu sebagaimana biasanya, setiap sore Ia dan istrinya pergi berbelanja untuk memenuhi keperluan warung makannya. Mereka berbelanja di pasar Geronggang yang terletak di Kecamatan Kelumpang Tengah, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. Pasar ini berjarak kurang lebih 13 km dari rumahnya yang berada di Desa Sungai Karuh di Kecamatan yang sama.

Ketika sedang berbelanja, tiba-tiba Handphone nya berdering. Ternyata panggilan itu dari tetangganya, yang membawa berita mengejutkan. “Pak… cepat pulang. Mess di samping rumah terbakar, Bapak harus cepat pulang!”, demikian suara panik terdengar dari HP. Tentu saja Abdullah sangat terkejut mendengar kabar tersebut. Sesampainya di rumah, Ia melihat kobaran api yang sangat besar, yang telah menelan banyak rumah. Perlu diketahui, rata-rata rumah di kalimantan Selatan terbuat dari material kayu.

Demikian pula rumah Abdullah Betan. Ditambah lagi dengan letak rumah yang saling berhimpitan satu sama lain, tak heran bila apinya begitu mudah menjalar. Tak ada yang bisa dilakukannya saat itu. Seketika yang Ia ingat adalah Kanjeng Romo Kyai RA, Pengaruh Perjuangan Wahidiyah. Ia pun hanya bisa memanggil-manggil Beliau sambil menjerit dan menangis, “Kanjeng Romo… Kanjeng Romo… Kanjeng Romo…, Ya Sayidi Ya Rasulullah”, demikian diulanginya berkali-kali.

Begitu kerasnya panggilan dan nida’ tersebut, tetangga yang berdiri di sampingnya pun bertanya, “Pak sampeyan itu memanggil-manggil siapa dan membaca mantra apa?”. “Aku memanggil Guruku dan Rasulullah SAW, untuk mohon pertolongan” jawab Abdullah Betan sambil terisak-isak karena masih dalam kondisi menangis.

Tiba-tiba, di tengah kepanikan dan kegaduhan warga yang berusaha menyelamatkan harta bendanya, beberapa warga menyaksikan di atas atap rumah Abdullah Betan ada seseorang berjubah hitam berdiri sambil melambai-lambaikan tangannya untuk memadamkan api. Lambaian tangan tersebut menyebabkan api bergerak tegak ke atas, tidak lagi bergerak ke kanan atau ke kiri, dan kobaran nya pun berhenti. Satu hal yang membuat warga heran, setelah api padam, ternyata rumah Abdullah tak tersentuh oleh api.

Kabar tidak terbakarnya rumah Abdullah ini membuat beberapa warga ingin membuktikan dengan langsung mendatangi rumahnya. Salah seorang dari mereka yang bernama Andi bertanya, “Pak, siapa yang berdiri di atas rumah sampeyan tadi, yang menghentikan kobaran api?”. Sebelum Abdullah Betan menjawab, warga yang bertanya takjub melihat foto yang terpampang di kalender Yayasan Perjuangan Wahidiyah yang terpasang di warung makan. “Pak, ini gambar orang yang berdiri di atas rumah sampeyan yang memadamkan api”.

Pengalaman rohani Abdullah Betan membuktikan bahwa di mana pun Anda berada, Ghoutsu Hadzazzaman RA akan selalu menolong murid-muridnya. Bahkan akan menolong dan mendoakan meski tanpa diminta. Ya Sayidi Ya Ayyuhal Ghouts… (Sumber DPPW/smesta)


Sumber:
Majalah Aham Edisi 121 | Syawal 1436 H


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama