5 Jenis Kehamilan Risiko Tinggi dan Tips Kehamilan Sehat

Setiap ibu saat mempersiapkan program hamil pasti ingin semuanya berjalan lancar. Itulah sebabnya calon ibu perlu belajar tentang tips kehamilan sehat. Pun tak terkecuali, berbagai upaya dilakukan untuk menjaga kesehatan ibu dan janin hingga masa melahirkan.

Agus Jatmika Soegiarto

Sayangnya, di Indonesia sendiri ternyata masih banyak yang mengalami kelahiran tidak normal. Hal itu meliputi bayi lahir cacat, kematian bayi setelah melahirkan, bayi sungsang, terlilit tali pusar dan lain sebagainya.

Kelahiran tidak normal bisa saja terjadi ketika ibu hamil mengalami kehamilan risiko tinggi dan tidak tahu bagaimana cara mengatasinya. Kehamilan risiko tinggi atau yang sering disingkat kehamilan resti adalah ibu hamil dengan kondisi kesehatan yang kurang baik hingga buruk. Untuk itu, perlu mendapatkan perawatan ekstra hingga penanganan khusus untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Contohnya seperti Aku. Aku lahir sebagai bayi sungsang dengan posisi bokong keluar dulu. Hebatnya, ibuku berhasil menjalani persalinan normal dengan lancar. Hal ini bisa terjadi karena ibuku tetap tenang dan selalu melakukan konsultasi dengan dokter dan bidan sehingga mendapatkan pengawasan dan perawatan yang tepat sampai masa persalinan.

5 Kategori Kehamilan Risiko Tinggi

Kondisi kehamilan risiko tinggi tentu saja tidak diinginkan oleh setiap calon ibu dan orang tua. Namun jika hal ini terjadi, maka harus ditangani dengan baik agar tidak menimbulkan masalah yang lebih besar. Itulah sebabnya setiap calon ibu hamil juga perlu mengenal apa saja kategori kehamilan risiko tinggi dan bagaimana cara menanganinya.

.

1. Kehamilan dengan Usia Rentan

Ibu hamil di bawah usia 20 tahun atau di atas 35 tahun termasuk kategori kehamilan risiko tinggi karena merupakan usia rentan. Kehamilan usia rentan berisiko mengalami tekanan darah tinggi, diabetes, perdarahan berlebih, operasi Caesar, hingga bayi lahir dengan sindrom down dan masalah kesehatan lainnya. Oleh sebab itu, tips saat hamil di usia rentan disarankan lebih sering melakukan konsultasi dengan dokter.

2. Kehamilan dengan Risiko Preeklamsia

Preeklamsia yaitu ibu hamil yang mengalami peningkatan tekanan darah mulai usia kehamilan 20 minggu. Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan bayi lahir dengan risiko berat badan lahir rendah. Jika Ibu memiliki riwayat tekanan darah tinggi, maka sebaiknya melakukan pemeriksaan rutin untuk memastikan tekanan darah tetap stabil selama kehamilan hingga melahirkan.

3. Perkembangan Janin Lambat

Masalah atau komplikasi kehamilan seperti perkembangan janin lambat, bayi lahir prematur atau cacat lahir juga bisa terjadi. Oleh karena itu, ibu hamil perlu melakukan USG secara rutin untuk mengetahui perkembangan janin. Dengan melakukan USG dan konsultasi rutin, ibu dan janin akan mendapatkan diagnose dan pengawasan dari para medis.

4. Risiko Bayi Lahir Sungsang  

Bayi sungsang adalah kondisi saat bayi dalam kandungan tidak berada pada posisi yang tepat ketika mendekati persalinan. Posisi sungsang yaitu posisi kaki atau bokong bayi yang keluar lebih dulu, padahal yang seharusnya kepala bayi keluar lebih dulu. Hal ini tentu berisiko pada janin jika ibu melahirkan normal. Jadi, harus dilakukan konsultasi atau ikut senam hamil supaya posisi bayi dapat berputar seperti seharusnya.

5. Ketuban Pecah Dini  

Dikatakan ketuban pecah dini adalah ketika kantung ketuban pecah pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu. Ketuban pecah dini sangat berisiko pada keselamatan bayi dan dapat menyebabkan bayi lahir prematur. Hal ini karena ketika ketuban pecah maka tidak ada perlindungan lagi bagi janin sehingga harus segera dilahirkan.

Tips Kehamilan Sehat untuk Ibu dan Janin

Setiap wanita memiliki pola makan, pola tidur dan pola stress yang berbeda-beda sehingga kondisi kesehatannya juga unik. Begitu juga ketika seorang wanita mempersiapkan atau menjalankan masa kehamilan, kasusnya bisa berbeda-beda dan tidak bisa disamaratakan. 

Oleh sebab itu, wanita yang sedang hamil atau mempersiapkan kehamilan perlu melakukan konsultasi dengan ahlinya. Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan kehamilan sehat.

Kenapa Hamil Harus Sehat?

Ibu hamil yang sehat atau tidak memiliki riwayat sakit juga berisiko mengalami kehamilan risiko tinggi dan berbagai komplikasi kehamilan lho. Contohnya masalah stunting yang banyak terjadi di Indonesia. Itulah sebabnya kehamilan harus dipersiapkan dengan matang bahkan sejak sebelum ibu dinyatakan hamil. Tak hanya sehat secara fisik, ibu hamil juga harus sehat secara psikis dan siap mental.

Sehatkan ibu hamil, cerdaskan generasi bangsa. Karena generasi emas Indonesia dimulai dari hamil yang sehat.

Penting sekali untuk melakukan konsultasi program kehamilan dan juga pemeriksaan rutin selama kehamilan untuk mempersiapkan persalinan sehat dan lancar. Dokter dan para medis akan membantu memberikan insight dan tips hamil sehat sampai melahirkan. Semakin banyak ibu hamil yang sehat dan terpenuhi kebutuhan nutrisinya, maka generasi bangsa semakin cerdas dan berkualitas.

Bagaimana Cara Mempersiapkan Kehamilan Sehat?

Perlu diketahui bahwa kelahiran tidak normal maupun stunting bisa saja terjadi. Salah satu penyebabnya yaitu karena kurangnya literasi dan edukasi terhadap calon ibu hamil dan calon orang tua. Banyak yang masih mempertanyakan hal-hal dasar. Contohnya seperti makanan yang baik untuk ibu hamil, makanan yang dilarang untuk program hamil, pantangan ibu hamil hingga mitos-mitos yang berkembang di masyarakat.

Program Hamil PT. Kehamilan Sehat Sejahtera

Wawasan tentang kehamilan sehat juga minim sehingga perawatan selama masa kehamilan kurang maksimal. Untuk itu, berikut ini tips mempersiapkan kehamilan sehat.  

  1. Mempersiapkan kehamilan di usia yang tepat, juga persiapkan kesehatan fisik dan mental
  2. Konsultasi untuk memulai program hamil, diskusikan juga bila memiliki riwayat kehamilan risiko tinggi
  3. Atur pola hidup sehat, termasuk pola makan dan konsumsi obat/vitamin sesuai saran dokter
  4. Rutin konsultasi, USG dan cari tahu tips saat hamil supaya tetap sehat hingga persalinan
  5. Tentukan persalinan terbaik sesuai saran dokter, baik persalinan normal maupun SC

Kehamilan Sehat Bisa Mencegah Stunting

Selain itu, ada satu masalah lagi nih yang harus diperhatikan oleh calon ibu hamil yaitu tentang stunting yang kini banyak terjadi di negara Kita. Hingga kini, stunting menjadi salah satu problem yang cukup diperhatikan oleh pemerintah.

Sampai-sampai pemerintah meluncurkan UU cuti 6 bulan untuk ibu hamil. Tujuannya supaya perawatan kehamilan sampai persalinan dan pasca persalinan bisa optimal dan supaya angka stunting di Indonesia bisa menurun.

Apa Itu Stunting?

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak usia balita dimana biasanya ditunjukkan dengan kurangnya berat badan atau tinggi badan anak. Yang perlu diketahui ibu-ibu adalah bahwa stunting ini baru kelihatan setelah anak berusia 2 tahun dan penyebabnya karena kekurangan gizi sejak bayi dalam kandungan.

Stunting bisa dicegah dengan memaksimalkan pemenuhan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan bayi dihitung sejak 270 hari dalam kandungan hingga usia 2 tahun.

Jadi kalau anak terindikasi stunting itu sebenarnya sudah telat dan sangat disayangkan karena sejak bayi di dalam kandungan sudah mengalami kekurangan gizi. Hal ini menyebabkan pertumbuhannya jadi kurang optimal. Selain itu, stunting juga bisa berpengaruh pada perkembangan otak dan stimulasi anak. Bukan Cuma fisiknya, kemampuan otaknya bisa ikut terlambat jika orang tua dan lingkungan kurang mendukung.

Bagaimana Mencegah Stunting dengan Kehamilan Sehat?

Apa hubungannya kehamilan sehat dengan pencegahan stunting? Tentu ada hubungannya karena kehamilan sehat bisa mencegah terjadinya stunting.

.

Dengan mempersiapkan program hamil sehat, maka akan diperhitungkan dan dipersiapkan kebutuhan ibu maupun janin dari masa sebelum hamil, masa kehamilan hingga pasca melahirkan. Bagaimana cara mencegah stunting?

>> Pencegahan Stunting Sebelum Kehamilan

Mencegah stunting adalah sebuah perjalanan panjang. Itulah sebabnya harus dipersiapkan sejak masa sebelum kehamilan. Bagi orang tua yang sedang merencanakan kehamilan harus diperhatikan dari kesiapan fisik dan juga mentalnya.

Perbanyak edukasi tentang kehamilan itu sendiri, pastikan lingkungan dan sanitasi bersih, jaga pola makan, pola tidur dan pola hidup sehat. Sedangkan untuk asupan gizi harus dipersiapkan bahkan sejak 3 bulan sebelum kehamilan. Disarankan minuman suplemen atau vitamin seperti asam folat, zat besi dan vitamin D. konsultasi dulu dengan dokter jika ingin memulai program hamil.

>> Pencegahan Stunting di Masa Kehamilan

Kemudian saat hamil, juga perlu diperhatikan sejak trimester 1, 2 hingga 3. Lakukan USG dan juga konsultasi untuk mengetahui kondisi janin. Terkait stunting, melalui USG dokter bisa memantau pertumbuhan ukuran janin seperti ukuran kepala, tulang paha, dan lainnya.

Jika pertumbuhannya terlambat, maka harus segera dikejar dengan upaya-upaya pemenuhan gizi dan suplemen sesuai anjuran dokter. Selain itu, gaya hidup dan pola olahraga ibu juga berpengaruh. Contohnya jika ibu rajin senam hamil maka metabolisme akan baik dan oksigen mengalir dengan lancar sehingga mendukung pertumbuhan janin.

>> Pencegahan Stunting Pasca Melahirkan

Setelah melahirkan atau setelah persalinan pun masih harus dijaga tumbuh kembangnya agar terhindar dari stunting. Pemenuhan gizi dan nutrisi bayi serta pemberian ASI harus maksimal. Begitu juga dengan perawatan bayi dan pemberian vaksinasi pada bayi. Harus ada pendampingan dari dokter atau bidan untuk membantu ibu dan bayi tetap sehat dan terhindar dari stunting.

Terkait tumbuh dan kembang anak, ibu-ibu harus bisa membaca buku KIA yang biasanya diberikan saat posyandu. Ini penting sekali untuk deteksi dini perkembangan anak di usianya masing-masing. Buku KIA bisa jadi patokan buat ibu-ibu apakah anak sudah berkembang dengan baik sesuai usianya.

perkembangan anak usia 0-5 tahun

Mempersiapkan Program Hamil bersama Klinik Kehamilan Sehat

Kehamilan merupakan sebuah anugerah dan banyak dinantikan oleh keluarga. Itulah sebabnya, kehamilan harus dipersiapkan dengan baik supaya sehat, stabil dan lancar hingga persalinan. Kami mengajak para ibu maupun calon ibu untuk mempersiapkan kehamilan sehat bersama Klinik Kehamilan Sehat.

Klinik Kehamilan Sehat merupakan klinik kehamilan milik PT. Kehamilan Sehat Sejahtera. Di klinik tersebut tersedia layanan konsultasi untuk mempersiapkan program hamil, pemeriksaan kehamilan, USG, senam ibu hamil hingga layanan persalinan normal.

Klinik Kehamilan Sehat telah berdiri sejak tahun 2016 dan merupakan inisiasi dari Agus Jatmika Soegiarto bersama para ahli kesehatan. Hingga saat ini sudah ada 15 cabang klinik Kehamilan Sehat (KS) yang tersebar di kota Tangerang, Jakarta Timur, Bekasi, Palembang, Bandung dan juga di Surabaya.


22 Komentar

  1. Wahh banyak juga yaa resiko kehamilan jika hamil diatas umur 35 tahun.. Bener-bener harus jaga kesehatan..

    Nah, lebih baik memang ikut program hamil dari klinik kesehatan terpercaya saja yaa seperti Klinik Kemahamilan sehat

    BalasHapus
    Balasan
    1. kehamilan memang perlu dipersiapkan dengan matang dan ada banyak keuntungannya jika ikut program hamil, salah satunya menghindari kehamilan resiko tinggi

      Hapus
  2. "...kehamilan harus dipersiapkan dengan baik supaya sehat, stabil dan lancar hingga persalinan."

    Setuju banget dengan kalimat tersebut Sebab, kondisi hamil adalah kondisi yang "istimewa".

    Ada beberapa teman yang kena preeklamsia. Beberapa waktu setelah melahirkan meninggal. Sedih banget.

    Makanya berkaca dari pengalaman itu, hati-hati banget pas hamil.

    BalasHapus
    Balasan
    1. he.em sedih banget kalau denger kabar kehamilan dan persalinan yang tidak normal. jadi was-was juga ya. jadi mulai sekarang calon ibu harus mempersiapkan kehamilan sehat dengan baik

      Hapus
  3. Keren, lagi merencaakan kehamilan jg nih semoga yang terbaik buat kami

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamiin, saya juga nih semoga sehat dan lancar semuanya ya

      Hapus
  4. Aku dulu kena preeclampsia Mbak. Sebenarnya rutin periksa tapi ya gitu deh, mungkin karena stres dan sudah jalannya

    BalasHapus
  5. Klinik kehamilan sehat ini terjangkau harganya tapi service dan layanan tidak kaleng kaleng.

    BalasHapus
  6. Kalau di atas 35+ emang udah risiko tinggi sih ya mba buat hamil. jadi banyak banget kendalanya, dan emaknya harus makin strong. Tapi bisa juga kan promil di Klinik Kehamilan Sehat? Apalagi pro normal, suka deh!

    BalasHapus
  7. Saya hamil di usia 35 tahun. Jadi dua anak SC semua. Alhamdulillah sehat sampai lahiran, cuma saya yg was-was terus. Apalagi pas SC kedua...wadidaw...malah nervous

    BalasHapus
  8. Tipsnya sangat bermanfaat Mbak. Akupun waktu udah masuk usia 40 tahun sudah berusaha stop pada diri sendiri untuk tidak lagi lahiran di usia ini, padahal pengen nambah. Bismillah demi kesehatan juga yaa, Alhamdulilah suami sepakat.

    BalasHapus
  9. Makasih mbaaa ilmunya dan rekomendasi kliniknya. Duh jadi pengen coba periksa ke sana. Aku jalan 8 bulan mbaaa pas kemarin 7 bulan masih sungsang moga bukan ini udah mapan dengan baik aamiin

    BalasHapus
  10. Di tempat saya Cianjur belum ada cabang Klinik Kehamilan Sehat nih. Paling dekat ke Bandung. Semoga kedepannya bisa segera ada cabang KKS di Cianjur. Aamiin ...

    BalasHapus
  11. Setuju dengan program kehamilan sehat, karena akan berpengaruh terhadap proses kelahiran nantinya. Kalau ibu dan janin sehat, tentu akan berpengaruh terhadap mental ibu dalam menjalani masa kehamilannya.

    BalasHapus
  12. Keren artikelnya kak, karena hamil bukan sekadar hamil ya, harus dipersiapkan dengan sangat matang agar terhindar dari risiko yang membahayakan ibu dan janin.

    BalasHapus
  13. Ah iya, ada juga ya beberapa kehamilan yang berisiko
    Harus dijaga dan didampingi oleh ahlinya ya mbak
    Seperti klinik kehamilan sehat ini

    BalasHapus
  14. Jadi perempuan memang berat ya, Kak. Aku selalu salut sama ibu-ibu hamil yang berjuang, apalagi dengan risiko tinggi. bayangin betapa strongnya mereka ini bikin ngiri. Aku belum sampai di fase itu, hehe. :")

    BalasHapus
  15. MashaAllah~
    Segalanya membutuhkan persiapan yang baik dan sesuai dengan kebutuhan yaa.. Termasuk ketika memasuki usia kehamilan. Salah satu pertimbangan mengapa menikah di usia tepat adalah mempersiapkan calon anak agar tidak mengalami Kehamilan Risiko Tinggi.

    BalasHapus
  16. Sebaiknya memang perencanaan kehamilan dilakukan sejak awal menikah. Kadang memang ada yang dikaruniai buah hati ketika usia sudah lewat 35 tahun. Semoga dengan konsultasi rutin dan intens ke dokter proses kehamilan hingga persalinan bisa lancar, bayi dan ibunya selamat tak kurang suatu apapun.

    BalasHapus
  17. Yang aku suka di klinik Kehamilan Sehat ini, ada senam hamil bareng couple. So Sweet.

    BalasHapus
  18. stay safe and stay healthy everyone :D

    BalasHapus
  19. Aku jadi inget dl mamaku hamil aku umur 35, beresiko ternyata yaaa...alhamdulillah bisa selamat 22nya :) makasi infonya mba

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama